I.
Handover
3G
1. Pengertian
Handover
Salah
satu
fasilitas
didalam sistem seluler untuk
menjamin
adanya
kontinyuitas komunikasi apabila pelanggan bergerak
dari satu sel ke sel yang
lain adalah Handover . Handover merupakan proses pengalihan kanal traffic
secara otomatis pada Mobile Station (MS) yang sedang
digunakan untuk
berkomunikasi tanpa terjadinya pemutusan
hubungan. Hal ini menjelaskan bahwa handover pada dasarnya adalah sebuah ‘’call’ koneksi yang bergerak dari satu sel ke sel lainnya. Secara umum Handover
dapat didefenisikan
sebagai prosedur, dimana ada perubahan layanan pada MS dari satu Base
Station (BS) ke BS yang lain. Proses ini memerlukan
alat pendeteksi untuk
mengubah status dedicated node (persiapan handover) dan alat untuk menswitch komunikasi yang sedang berlangsung dari suatu kanal pada sel
tertentu ke kanal yang
lain
pada sel yang lain.
Keputusan untuk
sebuah handover dibuat oleh Base Station Centre (BSC), yaitu dengan mengevaluasi
secara permanent pengukuran
yang
diambil oleh BTS dan MS. Pengukuran
rata-rata (Px) oleh BSC dibandingkan dengan nilai-nilai ambang batas (treshold); jika Px melebihi nilai treshold
maka
dimulai
proses
handover
dengan mencari sebuah sel target
yang cocok. Sehingga, Handover diperlukan pada saat :
·
Kualitas signal yang diterima MS lebih
kecil dibandingkan dengan threshold
·
Kualitas dikonversi dengan Eb/I0
Eb/I0 atau
Eb/N0 merupakan perbandingan antara
energi
tiap
bit
sinyal informasi terhadap sinyal interferensi atau sinyal derau (noise)
yang menyertainya. Pada intinya adalah perbandingan antara kuat sinyal yang dikehendaki terhadap kuat sinyal yang tidak dikehendaki.
Makin besar nilai Eb/I0 akan makin memberikan performansi yang lebih baik.
Handover pada jaringan komunikasi
bergerak generasi pertama dan
generasi kedua disebut hard
handover. Pada generasi pertama,
handover relatif lebih mudah sedangkan pada generasi kedua, handover lebih superior dari generasi pertama, dimana sudah digunakan algoritma handover. Kemudian pada jaringan komunikasi bergerak untuk generasi ketiga atau WCDMA yang banyak didominasi
berdasarkan teknologi CDMA, maka konsep handover yang digunakan
disebut soft handover.
Dibandingkan dengan hard handover
yang konvensional , maka soft handover
dapat memberikan transmisi yang lebih baik, karena
dapat menjamin kontinuitas dari hubungan.
2.
Tujuan dari Handover
Proses Handover
terjadi karena kualitas
atau daya ratio turun
di bawah nilai yang dispesifikasikan dalam BSC. Penurunan level sinyal ini dideteksi dari
pengukuran yang dilakukan
MS maupun BTS. Konsekuensinya handover ditujukan
ke sel dengan sinyal lebih besar. Selain itu, handover dapat terjadi
apabila traffic
dari
sel
yang
dituju
sudah
penuh. Saat MS melewati sel, dialihkan ke ‘neighbouring cell’ dengan beban traffic yang
lebih kecil.
Tujuan dari Handover diantaranya disebutkan dibawah
ini,
·
As imperceptible to user as possible.
Sedapat mungkin tidak dirasakan oleh pemakai
dengan cara meminimisasi
waktu handover dengan menggunakan teknik interpolasi
suara.
·
As successfully as possible.
Dengan meminimisasi error pada saat estimasi
kebutuhan handover.
·
As infrequently as possible.
MSC melakukan assign (sharing) pada kanal
yang sama pada sel tetangga dan meminjam kanal lain dari sel tetangga pada sel sebelumnya (MSC assigns same channel in the second cell and ‘rents’ another
channel from the second to the first cell).
3. Proses Handover
Proses handover dimulai ketika MS mendeteksi sinyal pilot yang secara
signifikan lebih kuat dibandingkan kanal trafik forward lainnya yang ditujukan
kepadanya. MS tersebut akan mengirimkan pesan pilot measurement ke BS kandidat dengan sinyal terkuat tadi sekaligus menginstruksikan untuk memulai
proses handover.
Cell
site
tersebut akan mengirimkan pesan handover direction ke MS, mengarahkannya untuk
melakukan handover. Setelah mengeksekusi pesan handover direction tersebut, MS akan mengirim
pesan handover completion pada
kanal trafik reverse yang baru.
Handover bisa terjadi untuk satu atau beberapa alasan. Misalnya karena propagasi radio, distribusi trafik, aktivitas CDMA, kegagalan peralatan. Pembagian ini juga bisa dilakukan berdasarkan bagian yag mengkontrol handover, eksternal dan
internal handover. Eksternal handover
dikontrol oleh MS asal (inter-BSS &
inter-MSC handover). Informasi
pengukuran dilaporkan dari MS melalui
kanal radio khusus dan diterima
oleh BSS. Setelah dilakukan diproses pendahuluan hasilnya dikirim ke MSC. Internal handover
diinisiasi dan dilakukan
dalam BSS tanpa referensi ke MSC asal (controlling MSC). Disini MSC hanya diinformasikan bahwa sebuah proses handover internal otomatis telah selesai dilakukan. Internal handover hanya
terjadi antar sel pada
BSS yang sama BSS dengan multi sel /multi
BTS.
Pada saat
Mobile Station (MS)
bergerak menjauhi suatu
sel maka daya yang diterima
oleh MS akan berkurang. Jika MS bergerak semakin menjauhi Base Station (Cell ) maka daya pancar akan semakin berkurang.
Menjauhnya MS pada sel asal menjadikan
MS mendekati sel lainnya. Sel lainnya dikatakan sebagai sel kandidat
yaitu sel yang akan menerima pelimpahan MS dari sel sebelumnya.
MSC melalui sel kandidat akan memonitor
pergerakan MS dan menangkap daya pancar MS. Diantara sel
kandidat yang menerima
daya pancar MS terbesar maka pelimpahan MS akan berada pada sel tersebut.
Sel kandidat yang menerima
pelimpahan MS akan melakukan
monitoring. Proses monitoring dilakukan oleh MSC dan menginstruksikan
pada sel kandidat tersebut. Pada saat
Handover,
supervisi
dipersingkat. MSC melakukan prioritas pendudukan kanal pada MS yang akan mengalami Handover.
Sel kandidat
dibuat urutan prioritas. Proses
handover dapat digambarkan seperti
o
MS hanya dilayani
oleh cell A dan active
set hanya terdiri
dari pilot A. MS mengukur pilot B (Eb/Io), diperoleh
kecenderungan > T_ADD. MS mengirim pesan hasil ukur pilot B dan memindahkan
status pilot B dari neighbor ke candidate set.
o
MS menerima
pesan dari cell A berisi PN offset cell B dan alokasi Walsh code untuk TCH dan MS start komunikasi menggunakan TCH tersebut.
o
MS memindahkan status pilot B dari candidate set ke active set, MS mengirim pesan handover completed. Sekarang ada 2 pilot
yang aktif. (4) MS menditeksi pilot A jatuh
< T_DROP, MS start mengaktifkan timer.
o
Timer mencatat
T_TDROP, MS mengirim PSMM (pilot
strength measurement message).
o
MS menerima handoff direction message
, pesan ini berisi hanya PN
offset cell B
(tanpa PN offset cell A ).
o
MS memindahkan status pilot A dari active set ke neighbor set.
Untuk kelangsungan
komunikasi seluler, handover sangat diperlukan agar percakapan yang terjadi antar pelanggan tetap berlangsung
tanpa terputus, meskipun pelanggan
berpindah sel/wilayah. Pada saat MS bergerak
dari satu sel ke sel lainnya , traffik pada sel sebelumnya harus diubah ke kanal
dengan traffik dan
kanal kontrol sel yang baru. Apabila terjadi
kegagalan handover akan berakibat dropcall yaitu terputusnya hubungan saat percakapan sedang berlangsung. Faktor-faktor
penyebab gagalnya handover antara lain :
·
Interferensi yang tinggi
·
Setting parameter yang tidak baik
·
Kerusakan Hardware
·
Area cakupan radio jelek
·
Masalah antenna
receiver atau hardware
BTS
II.
FDD dan TDD
Frequency Division Duplex FDD dan Time Division Duplex TDD adalah dua skema duplexing paling umum digunakan dalam jaringan nirkabel broadband tetap. FDD yang secara historis telah digunakan dalam suara-hanya aplikasi mendukung dua arah komunikasi radio dengan menggunakan dua saluran radio yang berbeda. Atau TDD menggunakan satu frekuensi untuk mengirim sinyal baik di hilir dan hulu arah.
Dalam fixed wireless point-to-point sistem yang menggunakan FDD salah satu saluran frekuensi ditularkan hilir dari radio A ke B. radio frekuensi kedua digunakan di arah hulu dan mendukung transmisi dari radio radio B ke A. Karena pemasangan frekuensi transmisi secara simultan pada kedua arah adalah mungkin. Untuk mengurangi gangguan diri antara hulu dan hilir transmisi jumlah minimum pemisahan frekuensi harus dipertahankan antara pasangan frekuensi.
Dalam fixed wireless point-to-point sistem yang menggunakan TDD satu kanal frekuensi digunakan untuk mengirim sinyal baik di hilir dan hulu arah. TDD bekerja dengan transmisi Toggling petunjuk selama selang waktu. Toggling ini berlangsung sangat cepat dan tak terlihat bagi pengguna. Dengan demikian TDD dapat mendukung suara dan layanan komunikasi simetris serta asimetris layanan data. TDD juga dapat menangani campuran yang dinamis dari kedua jenis lalu lintas.
Kapasitas yang relatif hilir dan hulu link dapat diubah yang mendukung satu arah dari yang lainnya. Hal ini dicapai dengan memberikan alokasi waktu yang lebih besar melalui slot waktu untuk interval penularan hilir dari hulu. Asimetri ini berguna untuk proses komunikasi yang ditandai oleh arus informasi yang tidak seimbang. Aplikasi yang jelas untuk teknik ini adalah akses Internet di mana pengguna memasukkan pesan singkat hulu dan menerima informasi besar payloads hilir.
FDD dapat digunakan untuk lalu lintas asimetris. Namun untuk menjadi spectrally efisien hilir dan hulu saluran bandwidth harus diimbangi dengan tepat ke asimetri. Karena lalu lintas Internet bursty oleh alam dan asimetri selalu berubah bandwidth saluran tidak dapat dengan tepat ditetapkan dalam FDD. Dalam hal ini TDD lebih efisien. Selain itu saluran bandwidth biasanya diatur oleh FCC atau dibatasi oleh fungsi peralatan yang tersedia. Akibatnya sistem FDD pengguna tidak memiliki pilihan untuk saluran bandwidth berbeda-beda secara dinamis di arah hulu dan hilir.
Efisiensi spektrum
Spektrum Frekuensi adalah komoditas yang semakin langka. Drive kelangkaan ini kebutuhan untuk mengoptimalkan penggunaan bandwidth yang tersedia. Sistem FDD beroperasi pada frekuensi pasangan prinsip. Sebuah rencana saluran diciptakan yang terdiri dari hilir dan hulu saluran biasanya ditetapkan oleh FCC ITU atau badan lain. Rencana saluran FDD memelihara guardband antara hilir dan hulu saluran. Yang guardband diperlukan untuk menghindari gangguan dan diri karena hal ini tidak digunakan pada dasarnya adalah sia-sia spektrum.
Sebaliknya sistem TDD memerlukan seorang penjaga waktu bukannya guardband antara mengirim dan menerima sungai. TX / RX Transisi Gap TTG adalah kesenjangan antara hilir dan hulu transmisi penularan. Kesenjangan ini memungkinkan waktu bagi stasiun pangkalan untuk beralih dari modus mengirimkan modus menerima dan pelanggan untuk beralih dari modus menerima untuk mengirimkan modus. Selama kesenjangan ini base station dan pelanggan sedang tidak melakukan transmisi data dimodulasi tetapi hanya mengizinkan pemancar base station operator untuk jalan turun TX / RX antena beralih ke actuate dan bagian penerima stasiun pangkalan untuk mengaktifkan.
Kesimpulan Pembahasan di atas telah menyoroti perbedaan-perbedaan signifikan dan beberapa keuntungan dari TDD atas FDD. Keuntungan tersebut dapat diringkas sebagai berikut: FDD adalah skema yang lebih tua yang paling sesuai untuk aplikasi seperti suara yang menghasilkan trafik simetris sedangkan TDD sangat cocok bagi bursty asimetris lalu lintas seperti internet atau layanan datacentric lainnya.
TDD menggunakan spektrum lebih efisien daripada FDD. FDD tidak dapat digunakan dalam lingkungan di mana penyedia layanan tidak memiliki cukup bandwidth untuk menyediakan keperluan guardband antara mengirim dan menerima saluran.
TDD lebih fleksibel daripada FDD dalam memenuhi kebutuhan untuk konfigurasi ulang secara dinamis dialokasikan bandwidth hulu dan hilir dalam menanggapi kebutuhan pelanggan.
III.
SIM,
IMSI dan TIMSI
1. SIM
SIM atau
Subscriber Identity Module adalah sebuah microchip yang tertanam pada pada
sebuah check card (ID-1 SIM) atau sebagian plastic kecil yang berukuran kira –
kira 1 cm2 (plug-in SIM). Apa bila SIM card tidak terpasang pada
sebuat handset GSM, maka handset tersebut tidak dapat digunakan walaupun hanya
untuk emergency call.
Bagian SIM
card
Kegunaan SIM
yang paling penting adalah digunakan untuk keperluan database. Pada SIM
dapat disimpan berbagai data, seperti nomor telepon dan lain-lain. SIM card
juga dapat digunakan untuk menyimpan data – data seperti PIN number dan
juga PUK number. Salah satu kelebihan dari pemanfaatan SIM adalah SIM
terpisah dari perangkat telepon GSM, sehingga pengguna GSM tidak harus
menggunakan identitas yang sama untuk perangkat yang digunakannya.
2. IMSI
IMSI
(International Mobile Subscriber Identity) adalah 15 digit kode unik secara
internasional yang digunakan untuk mengidentifikasikan pengguna dalam sebuah
jaringan GSM. IMSI ini bersifat unik dengan artian bahwa, tidak ada IMSI yang
serupa di seluruh dunia. IMSI terdiri dari 3 bagian :
·
MCC (Mobile Country Code)
·
MNC (Mobile Network Code)
·
MSIN (Mobile Subscriber Identity Number)
IMSI tersimpan
di SIM (Subscriber Identity Module) dan HLR tempat pelanggan terdaftar. IMSI
ini nantinya digunakan untuk meng-generate TMSI (Temporary IMSI) oleh HLR.
Dalam 1 IMSI bisa digunakan untuk beberapanomor MSISDN.
IMSI
memiliki struktur susunan sebagai berikut:
contoh no
IMSI = 510115411234567
MCC = 510
(Indonesia)
MNC = 11
(Excelkomindo)
MSIN =
5411234567, Di dalam MSIN sendiri biasa nya 2 digit pertama (dalam hal
ini 54, merupakan logical HLR, dan digit ke-tiga (biasa di sebut H3, disini
angka 1) biasa digunakan sebagai kelas pelanggan, misal pelanggan post paid/
Paska bayar atau pre paid pra bayar.
3. TMSI
TMSI
(Temporay IMSI) merupakan nomor acak yang di generate dari nomor IMSI. TMSI ini
oleh operator GSM digunakan untuk mengirimkan/menggantikan IMSI. Cara inilah
yang menjaga IMSI tetap aman dan tidak mudah di pakai oleh pihak-pihak tak
bertanggung jawab.
Untuk
melacak pengguna GSM menggunakan IMSI/TMSI, dibutuhkan”scanning” pada jaringan
GSM-nya yang mana TMSI di buat. Namun hal ini tidaklah mudah dikarenakan TMSI
di generate secara periodik di setiap sesi.
IV.
Burst
Burst merupakan sebuah fenomena dimana data
ditransmisikan pada kecepatan yang jauh lebih cepat dibandingkan dengan proses
normal. Tipe aktivitas ini dapat dilakukan dalam beberapa cara berbeda,
termasuk dengan memanipulasi mode bus komputer atau menggunakan kemampuan RAM
(Random Access Memory) untuk menarik konten pada hard disk sebelum mereka
direquest oleh pengguna atau end user. Sebagai hasil menggunakan metode ini
(burst), informasi dapat diambil secara lebih cepat, sebuah keuntungan yang
sering kali membantu pengguna komputer.
Pembuatan
burst mode melibatkan resource secara terencana untuk mendapatkan transmisi
data yang lebih cepat. Sementara sangat membantu, tipe aktifitas ini bukanlah
merupakan aktifitas yanga dapat diatur muncul secar otomatis. Dimungkinkan
untuk membuat keadaan tertentu yang memungkinkan transmisi cepat ini dilakukan
selama periode waktu tertentu, namun pada akhirnya tetap akan berakhir dan data
akan kembali ditransmisikan dengan menggunakan protokol normal.
Tergantung dari
strategi yang digunakan untuk burst mode, proses ini mungkin melibatkan
pencegahan perangkat lainnya mendapatkan akses sementara sebuah perangkat menggunakan
resource yang tersedia. Hal ini merupakan pendekatan yang paling umum ketika
mencoba menyusun burst mode dengan cara mengendalikan data bus. Satu perangkat
mendapatkan kontrol bus secara eksklusif sampai transmisi data selesai. Selama
transmisi itu, perangkat lainnya yang juga memiliki akses pada bus dan resource
tidak diperbolehkan untuk menginterupsi aliran informasi.
Keuntungan utama
menggunakan burst mode adalah memiliki kemampuan untuk menerima data secara
cepat dan mudah, dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan proses
pengambilan data normal.