1. Signaling adalah proses pertukarannya sinyal antara komponen atau alat telekomunikasi dalam hal pembentukan koneksi, maintenance koneksi , dan pemutusan koneksi. Contohnya adalah memberikan informasi adanya panggilan, terjadinya percakapan, berakhirnya percakapan, menerima permintaan dari pemanggil, mencek status yang dipanggil, dll.
2. DTMF (Dual Tone Multiple Frequency) adalah teknik mengirimkan angka-angka pembentuk nomor telepon yang dikodekan dengan 2 nada yang dipilih dari 8 buah frequency yang sudah ditentukan. 8 frekuensi itu adalah 697Hz, 770Hz, 852Hz, 941Hz, 1209Hz, 1336Hz, 1477Hz dan 1209Hz.
3. PCM 30 dapat diartikan sebagai teknologi digital yang dapat diartikan sebagai sebuah teknologi yang dapat menggandakan dari satu jalur fisik dapat disalurkan 30 percakapan sekaligus tanpa mengganggu satu sama lain. Proses PCM 30 adalah: Sampling dan holding, kuantisasi. Encoding, dan multiplexing. PCM 30 yang menggunakan sistem TDM ini, dibagi menjadi 32 timeslot yang ditempati oleh 30 kanal, satu kanal sinkronisasi, dan satu untuk signaling. Sinkronisasi dan signaling masing-masing menempati timeslot ke-0 dan ke 16. Kanal pertama sampai ke 15 menempati timeslot 1 sampai 15. kanal ke 16 sampai 30 menempati timeslot ke-17 sampai 30. Sinkronisasi dan signaling berfungsi agar sinyal informasi yang diterima dapat diterima secara berurutan.
4. Hirarki Multiplexing adalah pengulangan perintah kepada multiplexer agar menghasilkan sinyal dari kecepatan data yang lebih tinggi berturut-turut pada setiap tingkat hirarki. Hirarki multiplexing dapat diimplementasikan dalam berbagai konfigurasi tergantung pada (a) jumlah saluran yang diinginkan, (b) sistem sinyal yang akan digunakan, dan (c) tingkat bit diperbolehkan oleh media komunikasi.